Aturan pertama membeli kendaraan: jangan membeli kendaraan yang tidak sesuai dengan kemampuan Anda. Jika Anda Melanggar aturan ini, dapat berdampak serius pada keuangan Anda.
Jadi, berapa persentase gaji yang harus kita gunakan untuk membeli kendaraan?
Gunakan Aturan 1/10
Untuk menyelamatkan Anda dari membuat kesalahan yang bisa merusak situasi keuangan Anda, Rekkaa di sini menyarankan dengan menggunakan aturan 1/10 untuk membeli kendaraan. Sederhana saja: Keluarkan tidak lebih dari 10% dari gaji per tahun Anda untuk pembelian kendaraan.
Kenapa? Karena uang muka kendaraan tidak akan menjadi satu-satunya biaya yang Anda keluarkan, dengan memotong anggaran harga dasar Anda adalah cara paling efektif untuk menghemat uang.
Jika pendapatan per kapita rata-rata Anda sekitar Rp. 98 juta setahun atau Rp. 8 juta per bulan misalnya, Anda harus membatasi anggaran untuk membeli kendaraan dengan harga Rp. 9.8 juta. Jika Anda memiliki penghasilan sekitar Rp. 180 juta per tahun, jangan menghabiskan lebih dari Rp 18 juta untuk membeli kendaraan. Untuk penjelasan lebih details porsi ideal pengeluaran perbulan, Anda bisa cek di artikel ini https://bit.ly/RekkaaAnggaranRumah.
Mengapa Anda mungkin menyesal tidak mengikuti aturan 1/10
Berikut beberapa alasan utama mengapa menghabiskan lebih dari 10% gaji tahunan Anda untuk membeli mobil dapat menyakiti situasi keuangan Anda:
1. Biaya perawatan (dan biaya tersembunyi lainnya) akan menghabiskan tabungan Anda.
Semakin sering Anda mengendarai mobil, semakin mahal biaya perawatannya. Dengan ribuan suku cadang untuk setiap kendaraan, pasti ada yang rusak, bocor, atau perlu diganti, terutama setelah garansi habis. Bukan hanya biaya perawatan: Anda juga harus membayar untuk hal-hal seperti bensin, bunga cicilan, parkir, dan tiket lalu lintas (TOL). Selain itu, sensasi memiliki mobil bekas atau baru hanya berlangsung selama beberapa bulan, tetapi rasa sakit karena membayar cicilan mobil akan berlangsung selama bertahun-tahun.
2. Kehilangan kesempatan untuk investasi.
Membeli kendaran tidak seperti membeli properti yang akan semakin naik harganya setiap tahun. Nilai jual mobil semakin tahun akan semakin berkurang. Ketika Anda membeli mobil, Anda kehilangan kesempatan untuk menginvestasikan uang Anda ke dalam aset yang dapat tumbuh dan membayar dividen di masa depan, seperti investasi di properti atau saham. Efek pertambahan uang pada tabungan lebih kuat jika Anda menabung sejak dini dan lebih sering. Pengeluaran di luar anggaran yang realistis akan membuat keuangan semakin berkurang bukannya bertambah. Bayangkan seberapa kaya Anda hari ini jika Anda telah menginvestasikan uang Anda untuk membeli properti seperti Apartemen yang bisa Anda sewakan kembali walau masih KPA — alih-alih menghabiskan semuanya untuk cicilan mobil bulanan!
3. Anda akan memiliki lebih banyak stres.
Ketika Anda menghabiskan lebih dari 10% gaji Anda untuk membeli mobil, tingkat stres Anda kemungkinan akan meningkat. Setiap kali Anda pergi bekerja, terlebih jika rumah Anda berjarak lebih dari 15 km dari kantor, ketika membeli bensin, memarkir mobil Anda, membayangkan ban pecah atau kempes, pikiran Anda pasti akan terus berhitung untuk biaya pengeluaran Anda. Atau Anda mungkin merasa lebih gelisah karena Anda khawatir ada orang yang akan merusak mobil Anda, mungkin terserempet di tempat parkir atau ketika macet, dsb. Namun, ketika Anda mengeluarkan gaji Anda sesuai anggaran Anda yang sebenarnya, Anda pasti tidak akan terlalu peduli dengan bantingan pintu dan goresan bemper di mobil Anda. Mengemudi dan parkir menjadi pengalaman bebas stres.
4. Anda mungkin ingin menghabiskan lebih banyak uang untuk mobil Anda.
Semakin bagus mobil Anda, semakin Anda mungkin tergoda untuk menghabiskan barang mewah lainnya yang berhubungan dengan mobil. Anda kemungkinan akan mulai mempertimbangkan untuk gaya dan berpakaian Anda, misalnya Anda akan mulai melirik jam tangan kronometer yang cocok dengan mobil Anda ketika Anda mengendarainya. Banyak kita lihat orang yang setelah membeli mobil mewah mulai membayar Rp. 50-100 ribu hanya untuk valet karena mereka ingin terlihat keluar masuk mobil mahal mereka.
5. Anda mungkin kesulitan menghilangkan rasa bersalah.
Jauh di lubuk hati, Anda tahu bahwa kalau Anda tidak mampu membeli mobil secara tunai, maka Anda sebenarnya tidak mampu membelinya sama sekali. Anda mulai berpikir, “setelah saya membeli SUV, setiap pembayaran cicilan mobil adalah pengingat betapa bodohnya saya dengan uang saya. Seiring berjalannya waktu, saya semakin sadar kalau saya tetap tidak punya tabungan dan tidak semakin kaya. Saya juga menyayangkan tidak mengutamakan hal-hal yang lebih penting, seperti menabung untuk masa pensiun atau untuk biaya kuliah anak saya”. Menyadari bahwa Anda tidak bisa menghasilkan uang dari mobil yang Anda beli pastinya tidak menyenangkan. Bagaimanapun, itu adalah fakta yang umum bahwa harga mobil baru akan langsung turun sebesar 10% hingga 20% nilainya setelah mereka dikeluarkan dari tempat parkir dealer.
Jadi, kapan Saya bisa membeli mobil?
Sebaiknya Anda tidak terburu-buru membeli kendaraan terutama mobil, aplagi jika gaji pertahun Anda masih belum bisa menyesuaikan dengan harga mobil yang ada di pasaran di Indonesia. Namun, saran dari Rekkaa, jika Anda ingin membeli mobil secara kredit, sebaiknya biaya cicilan perbulannya tidak lebih dari 10% gaji per bulan Anda. Jika Anda ingin membeli mobil secara tunai, sebaiknya Anda membeli mobil dengan harga yang tidak lebih dari 10% gaji pertahun Anda.
Rekkaa akan membuat perhitungan kasar untuk Anda, contoh:
Gaji perbulan Anda Rp. 8 juta. Maka untuk cicilan kendaraan, baiknya membeli kendaraan dengan cicilan perbulan tidak lebih dari Rp. 800 ribu per bulan. Anda bisa membeli motor terlebih dahulu. Selain cicilan bulanannya cukup dengan porsi anggaran kendaraan pada gaji Anda, biaya operational perhari nya pun tidak mahal untuk bensin dan perawatan. Idealnya, dengan gaji bersih per bulan Rp. 20 juta Anda baru bisa membeli mobil harga Rp 90 juta. Apakah Ada mobil Rp. 90 juta? Tentu ada, Anda bisa membeli mobil bekas seperti Toyota Agya dengan tahun pembuatan tidak lebih dari 3 tahun kebelakang (disarankan tidak membeli mobil bekas dengan usia lebih dari 3 tahun, karena usia mobil yang tua juga akan mengeluarkan biaya perawatan yang lebih mahal).
Berikut perhitungan yang Rekkaa ambil dari kalkulator simulasi pada website simulasi kredit:
Plafon Pinjaman Anda Harga Mobil OTR : Rp 90.000.000,00
Uang Muka (DP 20%) : Rp 18.000.000,00 (-)
Plafon Pinjaman Anda : Rp 72.000.000,00
Angsuran per Bulan Angsuran Pokok per Bulan : Rp 1.500.000,00
Angsuran Bunga per Bulan (6.5% per tahun) : Rp 390.000,00 (+)
Total Angsuran per Bulan : Rp 1.890.000,00
Pembayaran Pertama Kali Uang Muka (DP) : Rp 18.000.000,00
AngsuranPertama : Rp 1.890.000,00 (+)
Total Pembayaran Pertama : Rp 19.890.000,00
Apa yang harus dilakukan jika Anda menghabiskan terlalu banyak uang untuk mobil?
Jika Anda sudah menghabiskan lebih dari 10% gaji Anda untuk membeli mobil, jangan panik. Tidak ada manusia yang sempurna, dan yang terpenting adalah Anda mengenali kesalahan Anda dan segera memperbaikinya.
1. Mencari pendapatan tambahan sampai penghasilan perbulan sesuai dengan biaya cicilan mobil.
2. Memiliki mobil Anda sampai nilai pasar menjadi bernilai 10% (atau kurang) dari pendapatan kotor tahunan Anda. Ini adalah solusi paling sederhana jika Anda menghabiskan terlalu banyak.
3. Pilihan lain adalah hanya dengan menjual kembali mobil Anda. Ini adalah solusi paling cerdas jika Anda menghabiskan lebih dari 20% gaji tahunan Anda untuk membeli mobil. (saran: coba jual melalui layanan online gratis, rata-rata bisa mendapatkan harga jual 25% lebih besar daripada yang Anda dapatkan jika menjual ke dealer).
Setelah Anda menjual mobil Anda, Anda dapat menggunakan hasilnya untuk membangun pendapatan pasif, misalnya membeli apartemen, lalu apartemennya bisa langsung Anda pasarkan kembali untuk disewa.
Bagaimana jika mobil dibeli secara Kredit? Apakah masih bisa dijual? Jawabannya, tentu bisa. Namun menjual mobil yang masih memiliki sisa plafon kredit memang akan lebih sulit daripada menjual mobil yang sudah lunas atau dibeli secara tunai. Mobil yang masih memiliki sisa plafon kredit pun biasanya tidak begitu mendapat harga yang baik jika dijual. Tapi lebih baik Anda terbebas dari hutang yang membuat keuangan Anda Ambyar daripada harus mempertahankannya.
Jangan merampok kebebasan finansial Anda sendiri
Jika belum terlalu penting, Rekkaa menyarankan Anda membiasakan membeli sesuatu terutama barang dengan harga menyusut seperti mobil secara tunai. Anda bisa dengan memulai menabung. Menabung adalah hal kebiasaan, jika Anda tidak memulai merubah kebiasaan gaya hidup Anda, maka dengan gaji sebesar apapun, akan sulit bagi Anda untuk mulai mengumpulkan uang di tabungan. Banyak orang untuk menganggap aturan 1/10 sebagai hal yang main-main dan tidak mungkin bisa diterapkan dalam mengatur keuangan. Tapi jika Anda bisa menerapkan aturan ini, Anda akan puas melihat hasilnya di rekening tabungan Anda.